Type Here to Get Search Results !

Modul 3.2 Koneksi antar Materi | Pemimpin dalam pengelolaan Sumber Daya | Guru Penggerak | Tahun 2023

0

Koneksi antara Modul 3.2

"Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya Guru" dengan konsep "Guru Penggerak" sangat erat. Dalam Modul 3.2, fokusnya adalah bagaimana para pemimpin dapat mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia kepada mereka, khususnya dalam hubungannya dengan para guru.


Guru penggerak memainkan peran penting dalam pengelolaan yang efektif terhadap sumber daya guru. Mereka adalah pendidik yang berpengalaman yang tidak hanya unggul dalam praktik mengajar mereka sendiri, tetapi juga memiliki kualitas kepemimpinan dan keterampilan untuk mempengaruhi dan menginspirasi rekan-rekan mereka. Mereka bertindak sebagai jembatan antara administrasi sekolah dan staf pengajar, memfasilitasi komunikasi, kolaborasi, dan pertumbuhan profesional.

Dalam konteks Modul 3.2, guru penggerak dapat menjadi sumber daya yang berharga dalam mengoptimalkan potensi staf pengajar. Mereka dapat membantu mengidentifikasi dan memanfaatkan kelebihan individu guru, memberikan bimbingan dan dukungan, dan mempromosikan budaya perbaikan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan dengan efektif keahlian dan pengetahuan guru penggerak, pemimpin sekolah dapat meningkatkan efektivitas strategi pengelolaan sumber daya secara keseluruhan.

Selain itu, Modul 3.2 menekankan pentingnya memberdayakan guru dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan profesional mereka. Guru penggerak dapat memainkan peran yang signifikan dalam proses ini dengan membela kebutuhan para guru, memfasilitasi peluang pembelajaran profesional yang relevan, dan mendorong rasa kepemilikan dan otonomi di antara staf pengajar. Pendekatan kolaboratif terhadap pengelolaan sumber daya ini, yang dipimpin oleh guru penggerak, dapat mengarah pada peningkatan kepuasan guru, retensi, dan pada akhirnya, peningkatan hasil belajar siswa.

Tujuan Pembelajaran Khusus CGP mampu menghubungkan materi modul ini dengan materi pada modul-modul sebelumnya, kesimpulan tentang ‘Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan implementasinya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. Sekolah sebagai ekosistem pendidikan Sekolah adalah sebuah interaksi antara faktor biotik dan abiotik kedua faktor ini saling berinteraksi satu sama lain sehingga menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis.

  • Biotik Murid, Kepala Sekolah, Guru, Staf/Tenaga Kependidikan, Pengawas Sekolah, Orang Tua dan Masyarakat sekitar sekolah.
  • Abiotik Keuangan dan Sarana dan prasarana. dan lingkungan alam
Dikelola dengan tepat

Pendekatan yang digunakan dalam mengelola sumber daya

Terdapat 2 pendekatan yang digunakan dalam mengelola sumber daya yaitu :
  • Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking)
        Memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang,          dan apa yang tidak bekerja.
  • Pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinking)
        Memusatkan pikiran pada kekuatan positif, pada apa yang bekerja, yang             menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif. Cara Pandang dan Pendekatan

Green dan Haines 2010 menjelaskan kecenderungan cara pandang menggunakan pendekatan berbasis kekurangan dengan pendekatan berbasis aset.

Berbasis kekurangan
  • Fokus pada masalah
  • Mengidentifikasi kekurangan
  • Fokus mencari bantuan
  • Merancang program atau proyek untuk menyelesaikan masalah.
  • Mengatur kelompok yang menyelesaikan proyek.
Berbasis kekuatan
  • Fokus pada aset dan kekuatan
  • Membayangkan masa depan
  • Berpikir tentang kesuksesan yang sudah diraih dan kekuatan untuk
  • Mencapai kesuksesan
  • Merancang sebuah program berdasarkan visi
  • Melaksanakan rencana aksi yang sudah diprogram.
Pendekatan ABCD
  • Asset-based Community Development (ABCD) merupakan salah satu pendekatan dalam pengembangan komunitas. Kekuatan terbesar dalam menunjang kesejahteraan komunitas adalah potensi dalam diri sendiri,sehingga. Potensi tersebut dapat dijadikan aset sebagai strategi pemberdayaan sebuah komunitas.
  • Pemimpin dalam pengelola sumber daya, seseorang yang mampu menjadikan sumber daya yang ada disekitarnya menjadi lebih bermanfaat dan digunakan sebagai hal positif dalam menunjang proses pembelajaran.
Pemetaan aset modal 7 Aset

Hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.

Di dalam ekosistem sekolah terdapat interaksi antara faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik terdiri atas murid, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, orang tua murid dan masyarakat sekitar sekolah. Sedangkan faktor abiotik terdiri atas keuangan serta sarana dan prasarana. Kedua faktor ini saling berinteraksi satu sama lain, di mana satu faktor akan mempengaruhi faktor lainnya, faktor-faktor biotik akan saling membutuhkan satu sama lainnya, sedangkan faktor-faktor abiotik akan berperan mempengaruhi tingkat keberhasilan proses pembelajaran. Dari beberapa sumber daya yang ada disekolah tersebut tentu memiliki kontribusi dan hubungan dalam membantu proses pembelajaran murid menjadi berkualitas apabila sumber daya dikelola secara tepat:
Hubungan modul 3.2 dengan modul-modul sebelumnya
Keterkaitan antar materi
Filosofi KHD 1.1
  • Menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.
  • Guru harus cerdas dalam mengelola dan menggali kemampuan muridnya (modal manusia)menyesuaikan dengan kodratnya agar dapat nyaman dan bahagia dalam proses pembelajaran.
Keterkaitan antar materi
  • 1.2 Nilai guru penggerak berpihak pada murid mandiri,kolaboratif,reflektif dan inovatif
  • 3.2 pengelolaan sumber daya menjadi nilai positif yang digunakan untuk mengelola sumber daya agar tepat guna dan tepat sasaran sehingga bisa meningkatkan pembelajaran.
  • 1.2 peran guru penggerak pemimpin pembelajaran mewujudkan kepemimpinan murid.

Keterkaitan antar materi

  • 1.3 visi guru penggerak, merancang visi yang berpihak pada murid serta merancang prakarsa perubahan dengan inquiry apresiatif BAGJA.
  • 3.2 pengelolaan sumber daya, guru harus mampu mengidentifikasi potensi dan kekuatan yang dimiliki setiap murid agar segera dapat diberdayakan dan dimaksimalkan dalam pencapaian prakarsa perubahan,potensi murid inilah yang disebut aset.
  • 1.4 budaya positif, budaya positif dikelas dan disekolah perlu diciptakan agar dapat mendukung pembentukan karakter murid yang diharapkan.
  • 3.2 pengelolaan sumber daya, dalam penerapan budaya positif disekolah guru perlu memahami aset yang dimiliki sehingga penerapan budaya positif menjadi lebih optimal semua komponen diharapkan dapat terlibat khususnya guru sebagai menejer kontrol dan role model melalui kegiatan baik yang membudaya ini dapat dijadikan kekuatan bagi sekolah.

Keterkaitan antar materi

Keterkaitan antar materi
  • 2.3 Coaching, coaching diperlukan untuk peningkatan kinerja dalam mencapai tujuan melalui pembekalan kemampuan memecahkan permasalahan dengan mengoptimalkan potensi diri.
  • 3.2 pengelolaan sumber daya, coaching diperlukan dalam menggali masalah dan potensi siswa untuk menemukan solusi dari masalah yang dihadapi oleh siswa terkait pemanfaatan sumber daya.
Keterkaitan antar materi
  • 3.1 Pengambilan keputusan, pengambilan keputusan diharapkan melalui pertimbangan 4 paradigma,3 prinsip,dan 9 tahapan pengujian pengambilan keputusan.
  • 3.2 Pengelolaan sumber daya, pengambilan keputusan yang bertanggung jawab,tepat dalam mengelola sumber daya, agar tidak keluar dari norma dan tata peraturan yang ada juga setiap pengambilan keputusan harus berpihak pada murid.
Sebelum dan sesudah Proses Pembelajaran
Pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.

Secara keseluruhan, Modul 3.2 menyoroti pentingnya kepemimpinan dalam mengelola sumber daya guru. Guru penggerak, sebagai pemangku kepentingan kunci, memainkan peran yang penting dalam mengoptimalkan potensi staf pengajar dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan profesional. Keterlibatan mereka meningkatkan efektivitas strategi pengelolaan sumber daya secara keseluruhan dan berkontribusi pada peningkatan hasil belajar siswa.


Posting Komentar

0 Komentar