Type Here to Get Search Results !

Modul 2.3 calon guru penggerak, Koneksi antar materi, tahun 2023

0
Tujuan pembelajaran khusus
CGP menyimpulkan dan menjelaskan keterkaitan materi yang diperoleh dan membuat refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun selama modul 2 dalam berbagai media.
Refleksi Materi pembelajaran modul 2.3 (Coaching)
Sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi,berorientasi pada hasil dan sistematis dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja,pengalaman hidup,pembelajaran diri dan pertumbuhan pribadi dari coachee.
Paradigma berfikir coaching

Prinsip coaching (Kemitraan)
Dalam coaching posisi coach arti setabeap coacheenya adalah mitra.itu berarti setara tidak ada yang lebih tinggi maupun lebih rendah.
Proses kreatif
Proses kreatif ini dilakukan melalui percakapan yang dua arah memicu proses berfikir coachee memetakan dan menggali situasi coachee untuk menggali ide-ide baru.
Coaching dalam konteks pendidikan
Filosofi KHD 
Proses coaching sebagai komunikasi pembelajaran antara guru dan murid . murid diberikan kebebasan untuk menemukan kekuatan dirinya dan peran pendidik sebagai "Pamong"dalam memberi tuntunan  dan memberdayakan potensi yang ada agar murid tidak kehilangan arah.
Sistem Among 
ing ngarsa sung tulada,ing madya mangun karsa, tut wuri handayani menjadi semangat yang menguatkan keterampilan komunikasi guru dan murid dengan  pendekatan coacing,tut wuri handayani menjadi kekuatan dalam pendekatan proses coaching dengan memberdayakan semua kekuatan diri pada murid.
Kompetensi inti coaching (Kehadiran penuh/presence )
kemampuan untuk bisa hadir utuh bagi coachee sehingga badan pikiran,hati selaras saat sedang melakukan percakapan coaching.
Mendengarkan aktif 
Seorang coach akan menjadi pendengar yang baik dan sedikit berbicara fokus dan pusat komunikasi adalah pada coachee yakni mitra bicara.
Mengajukan pertanyaan berbobot 
pertanyaan yang diajukan dapat membuat seseorang untuk berfikir dan memunculkan pemikiran-pemikiran yang baru.

Memaksimalkan potensi
Untuk memaksimalkan potensi dan memberdayakan rekan sejawat percakapan perlu diakhiri dengan suatu rencana tindak lanjut yang diputuskan oleh rekan yang dikembangkan.

Percakapan berbasis coaching dengan alur TIRTA

Supervisi akademik dengan paradigma berfikir coaching

  • Supervisi akademik perlu dimaknai secara positif sebagai kegiatan berkelanjutan yang bisa meningkatkan kompetensi guru sebagai pemimpin pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran yakni pembelajaran yang berpusat pada murid.
  • Prinsip supervisi akademik dengan paradigma berfikir coaching meliputi : kemitraan , konstruktif, terencana,reflektif,obyektif,berkesinambungan dan komprehensif.
  • 3 tahapan supervisi klinis : Pra-observasi,observasi,pasca observasi
Pengalaman reflektif terkait pengalaman belajar
Emosi yang dirasakan lebih semangat belajar untuk memahami coaching untuk supervisi akademik. Tertantang untuk memperbanyak praktik coaching dengan murid dan guru untuk meningkatkan keterampilan coaching.
Yang sudah baik dan yang perlu diperbaiki
Mendapatkan pemahaman materi coaching dan mempraktekkannya
yang perlu diperbaiki adalah bisa memberikan pertanyaan yang berbobot kepada coachee.
Implikasi terhadap kompetensi diri 
Menambah dan mengobtimalkan kompetensi diri sebagai seorang pendidik dan orang tua yang dapat menjadi coach bagi orang-orang disekitar.
Refleksi (Analisis untuk implementasi dalam konteks CGP) 
Analisis terkait modul 2.3
Bagaimana penerapan coaching untuk supervisi akademik, melalui supervisi akademik kegiatan pemberdayaan dan kompetensi diri dalam rangka meningkatkan performa mengajar dan mencapai tujuan pembelajaran coaching digunakan untuk meningkatkan motivasi atau komitmen diri seorang guru sehingga kualitas pembelajaran meningkat.
Coaching sebagai kompetensi untuk membangun kemitraan
Kemitraan dalam menjalani proses coaching dapat terbangun dan membuka peluang akselerasi kesadaran yang mendorong tindakan aksi mnakala dilandasi dengan kepercayaan. Dalam prosesnya kita tidak perlu memandang jabatan karena dalam supervisi akademik terjadi proses kolaboratif antara supervisor dan guru.
Coaching untuk supervisi akademik
Peran sebagai seorang coach disekolah dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya dipaket modul 2 yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosional.
Sebagai kompetensi coacing dan TIRTA sebagai alur percakapan coaching kita bisa melakukan kehadiran penuh dengan menggunakan teknik STOP dan mindfulness yang telah kita pelajari dimodul 2.2 yaitu pembelajaran sosial dan emosional. 
Salah satu prinsip coaching adalah memaksimalkan potensi dan memberdayakan rekan sejawat percakapan harus diakhiri dengan rencana tindak lanjut yang diputuskan oleh rekan yang dikembangkan yang kemungkinan paling besar keberhasilannya.karena kompetensi setiap coachee berbeda sehingga diperlukan keterampilan coaching yang bisa mengembangkan dan memaksimalkan potensi coachee.

Referensi :


Posting Komentar

0 Komentar